Pengertian Iman Kepada Allah Swt Dan Sifat-Sifatnya
Pengertian Iman Kepada Allah Swt Dan Sifat-Sifatnya - Iman merupakan dasar bagi kehidupan manusia. Tanpa iman manusia tidak akan mempunyai kehidupan. Tanpa pegangan hidup, manusia akan tersesat yaitu jauh dari kebenaran dan kebahagiaan.
Kata iman berasal dari bahasa Arab yaitu "Aamana" yang berarti percaya. Menurut istilah ilmu tauhid, iman artinya percaya dalam hati mengucapkan dengan lisan, membuktikan dengan amal perbuatan. Jadi pengertian iman kepada Allah adalah membenarkan dalam hati bahwa Allah itu ada dengan segala sifat kesempurnaan- Nya. Seorang muslim mengucapkan adanya Allah dengan lisan dan bersedia melakukan dengan amal perbuatan apa yang telah dibenarkan dalam hatinya.
Seseorang dikatakan beriman kepada Allah apabila unsur tersebut telah dipenuhi. Tetapi kalau hanya diucapkan saja sedangkan hati dan perilakunya belum menggambarkan orang Beriman, maka orang tersebut belum bisa disebut beriman kepada Allah, karena unsur tersebut tidak dapat di pisah-pisahkan.
Baca juga: Pengertian Iman Kepada Qadha dan Qadhar Lengkap dengan Hikmahnya
Berkaitan dengan pernyataan di atas, bila terjadi pada seseorang yang antara hati dan perbuatan bertolak belakang atau tidak sesuai (lain di mulut lain di hati), maka orang tersebut disebut muna yang tidak percaya kepada Allah disebut kafir, yaitu orang yang ingkar kepada Allah.
Pengertian Iman kepada Allah meliputi:
1. Membenarkan dengan yakin akan keadaan Allah beserta sifat-sifat kesempurnaan-Nya.
2. Membenarkan dengan yakin akan ke-Esaan Allah, yaitu meliputi:
Perintah beriman kepada Allah tercantum dalam rukun iman,yakni:
Sebagaimana firman Allah dalam surat An Nisa: 136 berikut:
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab Allah yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barang siapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir, maka sesungguhnya Orang itu telah sesat sejauh-jauhnya." (QS An Nisa :136)
pokok, yang mempunyai banyak fungsi dan kegunaan, yakni sebagai berikut:
1. Kita akan selalu berbuat yang baik saja, karena perbuatan kita selalu didengar dan dilihat oleh Allah Swt.
2. Kita tidak akan putus asa dalam mendapat musibah karena musibah tersebut sebenarnya merupakan keputusan yang dibuat oleh Allah dan pasti membawa hikmah.
3. Kita selalu ikhlas dalam beramal.
4. Kita akan selalu menjalankan perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya dengan penuh
kesabaran.
a. Sifat Wajib, yaitu sifat kesempurnaan yang pasti dimiliki oleh Allah.
b. Sifat Mustahil, yaitu sifat yang tidak mungkin dimiliki oleh Allah.
c. Sifat Jaiz, yaitu sifat yang bebas bagi Allah yakni hanya satu yaitu Allah Swt berkehendak sesuatu
atau tidak berkehendak.
Baca juga: Pengertian Iman Kepada Hari Akhir dan Hikmahnya
Demikianlah mengenai pengertian iman kepada Allah Swt serta sifat Wajib dan Mustahil bagi Allah. Semoga apa yang sudah di uraikan diatas bisa bermanfaat.
Kata iman berasal dari bahasa Arab yaitu "Aamana" yang berarti percaya. Menurut istilah ilmu tauhid, iman artinya percaya dalam hati mengucapkan dengan lisan, membuktikan dengan amal perbuatan. Jadi pengertian iman kepada Allah adalah membenarkan dalam hati bahwa Allah itu ada dengan segala sifat kesempurnaan- Nya. Seorang muslim mengucapkan adanya Allah dengan lisan dan bersedia melakukan dengan amal perbuatan apa yang telah dibenarkan dalam hatinya.
Seseorang dikatakan beriman kepada Allah apabila unsur tersebut telah dipenuhi. Tetapi kalau hanya diucapkan saja sedangkan hati dan perilakunya belum menggambarkan orang Beriman, maka orang tersebut belum bisa disebut beriman kepada Allah, karena unsur tersebut tidak dapat di pisah-pisahkan.
Baca juga: Pengertian Iman Kepada Qadha dan Qadhar Lengkap dengan Hikmahnya
Berkaitan dengan pernyataan di atas, bila terjadi pada seseorang yang antara hati dan perbuatan bertolak belakang atau tidak sesuai (lain di mulut lain di hati), maka orang tersebut disebut muna yang tidak percaya kepada Allah disebut kafir, yaitu orang yang ingkar kepada Allah.
Pengertian Iman kepada Allah meliputi:
1. Membenarkan dengan yakin akan keadaan Allah beserta sifat-sifat kesempurnaan-Nya.
2. Membenarkan dengan yakin akan ke-Esaan Allah, yaitu meliputi:
- Esa dalam sifatnya
- Esa dalam dzatnya
- Esa dalam perbuatannya
Perintah beriman kepada Allah tercantum dalam rukun iman,yakni:
1. Iman kepada Allah
2. Iman kepada malaikat
3. Iman kepada kitab-kitab
4. Iman kepada para rasul
5. Iman kepada hari kiamat
6. Iman kepada takdir Allah
2. Iman kepada malaikat
3. Iman kepada kitab-kitab
4. Iman kepada para rasul
5. Iman kepada hari kiamat
6. Iman kepada takdir Allah
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا آمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي أَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۚ وَمَنْ يَكْفُرْ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab Allah yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barang siapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir, maka sesungguhnya Orang itu telah sesat sejauh-jauhnya." (QS An Nisa :136)
Fungsi Beriman Kepada Allah
Beriman kepada Allah sebagaimana firman Allah di atas merupakan inti ajaran Islam yang palingpokok, yang mempunyai banyak fungsi dan kegunaan, yakni sebagai berikut:
1. Kita akan selalu berbuat yang baik saja, karena perbuatan kita selalu didengar dan dilihat oleh Allah Swt.
2. Kita tidak akan putus asa dalam mendapat musibah karena musibah tersebut sebenarnya merupakan keputusan yang dibuat oleh Allah dan pasti membawa hikmah.
3. Kita selalu ikhlas dalam beramal.
4. Kita akan selalu menjalankan perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya dengan penuh
kesabaran.
Sifat Wajib dan Mustahil Bagi Allah
Sebagai seorang muslim kita harus mengetahui apa makna sifat- sifat Allah sendiri yang berarti sifat sempurna yang tak terhingga bagi Allah. Dan sebagai seorang muslim kita wajib mempercayai bahwa terdapat sifat kesempurnaan yang tak terhingga bagi Allah. Ada tiga sifat Allah yaitu sebagai berikut:a. Sifat Wajib, yaitu sifat kesempurnaan yang pasti dimiliki oleh Allah.
- Wujud (Ada)
- Qidam (Terdahulu/Awal)
- Baqa' (Kekal)
- Mukholafatul Lilhawaditsi (Berbeda dengan makhluk ciptaanya)
- Qiyamuhu Binafsihi (Berdiri sendiri)
- Wahdaniyah (Tunggal/Esa)
- Qudrat (Berkuasa)
- Iradat (Berkehendak)
- 'Ilmun (Mengetahui)
- Hayat (Hidup)
- Sama' (Mendengar)
- Basar (Melihat)
- Qalam (Berfirman)
- Qadiran (Berkuasa)
- Muridan (Berkehendak)
- 'Aliman (Mengetahui)
- Hayyan (Hidup)
- Sami'an (Mendengar)
- Bashiran (Melihat)
- Mutakalliman (Berfirman atau berkata – kata)
- 'Adam : Tiada (bisa mati)
- Huduth : Baharu (bisa di perbaharui)
- Fana' : Binasa (tidak kekal/mati)
- Mumatsalatu lil hawaditsi : Menyerupai makhluknya
- Qiyamuhu Bighayrihi : Berdiri dengan yang lain
- Ta'addud = Berbilang - bilang (lebih dari satu)
- 'Ajzun : Lemah
- Karahah : Terpaksa
- Jahlun : Bodoh
- Mautun : Mati
- Shamamun : Tuli
- 'Umyun : Buta
- Bukmun : Bisu
- Kaunuhu 'Ajizan : Zat yang lemah
- Kaunuhu Karihan : Zat yang terpaksa
- Kaunuhu Jahilan : Zat yang bodoh
- Kaunuhu Mayyitan : Zat yang mati
- Kaunuhu Asshama : Zat yang tuli
- Kaunuhu 'Ama : Zat yang buta
- Kaunuhu Abkama : Zat yang bisu
atau tidak berkehendak.
Baca juga: Pengertian Iman Kepada Hari Akhir dan Hikmahnya
Demikianlah mengenai pengertian iman kepada Allah Swt serta sifat Wajib dan Mustahil bagi Allah. Semoga apa yang sudah di uraikan diatas bisa bermanfaat.