Pengertian Iman Kepada Hari Akhir dan Hikmahnya

Pengertian Iman Kepada Hari Akhir - Sebagai seorang muslim kita wajib beriman bahwa akan ada hari akhir atau hari kiamat, yaitu saat binasahnya alam semesta, sebagai permulaan alam akhirat yang telah dijanjikan pasti datangnya. Hari kiamat adalah hari dibangkitkannya semua manusia dari kubur, kemudian mereka dihisab, dihitung amal dan tindak lakumu semasa hidup, segala perbuatan baik dibalas dengan baik dan jahat dibalas dengan siksa sesuai dengan amalnya.

Dinamakan hari akhirat karena hari itu hari penghabisan, yakni penghabisan hari yang ditunggu, dinanti oleh para manusia. Tak ada kesudahan dan tidak ada ujung hari lagi di dunia ini, karena hidup akhirat adalah lanjutan dari hidup di dunia ini. Di dalam Al-Qur'an hari kebangkitan terkadang diberi nama lain sebagai berikut:

1. Yaumul Qiyamah (hari kiamat)
2. Yaumuddin (hari perhitungan)
3. Yaumul Hisab (hari perhitungan)
4. Yaumul Zalzalah (hari kegoncangan)
5. Yaumul Nusyur (hari kebangkitan atau dihalau)
6. Yaumul Ba'tsi (hari pembangkitan)
7. Yaumul Jaza' (hari balasan)
8. Yaumul Fashl (hari keputusan)
9. Yaumul Khulud (hari kekal)
10. Yaumul Wa'id (hari ancaman)
11. Yaumul Hasrah (hari penyesalan)

Dan masih banyak lagi nama-nama itu dalam Al-Qur'an. Untuk Iman kepada hari akhir ini diperlukan dalil-dalil, baik itu dalil aqli maupun dalil naqli. Suatu fakta yang sulit dibantah, bahwa kita sudah menyaksikan, manusia ini sudah ada 3 alam yang dialaminya. Tiada seorangpun mampu mengelak dari qodrat itu, sekalipun dia seorang raja yang sangat berkuasa atau pun orang yang sangat kaya. Tiga alam yang dapat kita saksikan ialah:

Alam kandungan selama 9 bulan.
Alam syahadah (dunia) selama hidup yang relatif sama lokasi yang disandangnya yaitu antara 1- 100 tahun.
Alam kubur selama hayat habis sampai kiamat tiba.

Fase pertama sungguh singkat, disusul agak sementara dan alam ketiga agak lama. Berapa ratus ribu abad (juta tahun) kita berada di alam kubur kelak. Kita belum merasakan di alam kubur, akan tetapi tiap saat kita antarkan teman, saudara atau keluarga kita ke alam kubur itu.

Dengan fakta itu akal sehat kita tentunya dapat memahami, hati nurani kita bisa merasa, otak kita bisa membayangkan alam kubur itu. Di alam Barzah ini orang yang meninggal dunia akan menerima azab atau nikmat kubur sesuai dengan amal perbuatan didunia.

Pertanyaan Kubur

Apabila manusia telah pindah ke kubur, maka datanglah kepadanya dua Malaikat, yaitu Malaikat Munkar dan Nakir yang menanyakan kepada si mayit:

Siapakah Tuhanmu ?
Apakah agamamu?
Siapakah orang yang diutus kepadamu?
Apakah kitabmu?

Maka jika orang itu mu'min, dapatlah ia menjawab dengan lancar, tetapi kalau orang itu kafir maka bingunglah ia dan tidak dapat menjawab. Kemudian orang yang mukmin tadi menerima kenikmatan di dalam kuburnya sampai pada hari kiamat. Sebaliknya orang yang kafir menerima azab dan kesusahan sampai hari kiamat. Demikian telah diterangkan dalam hadits Nabi Muhammad Saw yang artinya sebagai berikut:

"Bahwa apabila seseorang telah diletakkan di dalam kuburnya. maka datanglah dua orang malaikat, lalu mendudukkannya, keduanya bertanya : "Siapakah yang engkau sembah ?" Apabila ia mukmin maka ia akan menjawab: "Aku menyembah Allah." Dan selanjutnya bertanya: "Siapakah Nabimu "Terus dijawab : "Nabiku ialah Nabi Muhammad Saw " Maka kepadanya dikatakan lihatlah tempatmu di neraka telah diganti oleh Allah dengan tempat di surga. Lalu ia melihat dua tempat itu sekaligus. Orang munafik dan orang kafir, ketika ditanyakan seperti tersebut di atas, mereka menjawab: "Aku tidak tahu, aku hanya mengatakan sebagaimana orang lain mengatakannya. Lalu orang ini dipukul dengan besi sehingga berteriak-teriak yang suaranya terdengar oleh makhluk yang ada di sekelilingnya selain dari jin dan manusia." (HR Bukhari dan Muslim)

Baca juga: Pengertian Iman Kepada Qadha dan Qadhar Lengkap dengan Hikmahnya

Mahsyar dan Hisab

Setelah manusia mati, nanti akan dibangkitkan di padang mahsyar dengan tiupan sangkakala malaikat Israfil. Mahsyar ialah tempat Terkumpulnya manusia yang dibangkitkan dari kubur untuk berhenti
dan menerima hisab. Di situ akan tampak semua apa yang telah diperbuat oleh tiap-tiap manusia, meskipun pekerjaan yang kecil. Di sanalah akan dihisab (dihitung) berapa amal kita yang telah dilakukan. Barang siapa kebaikannya lebih berat dari pada kejahatannya, maka ia akan menerima kitabnya dengan tangan kanan, dan ia akan hidup dengan kehidupan yang senang. Dan barangsiapa kejahatannya lebih berat dari pada kebaikannya, maka ia akan menerima kitabnya dengan tangan kiri, dan ia akan masuk ke dalam neraka.

Golongan pertama yang akan di hisab ialah para Ulama dan para pejuang Islam. Dan permulaan soal yang dihisab ialah tentang shalat. sebagaimana sabda Nabi saw. :

Artinya : "Permulaan perkara yang dihisab dari seseorang hamba Allah pada hari kiamat adalah shalat" (HR At-Turmudzi)

Dan permulaan apa yang diputuskan dalam pengadilan Allah ialah soal darah, sebagaimana sabda Nabi Muhammad Saw. sebagai berikut :

Artinya: "Permulaun perkara yang diselesaikan antara manusia, urusan darah (pembunuhan)." (HR An-Naza'i)

Shirath (Jembatan)

Shirath yaitu jembatan yang terletak di atas neraka, dan semua orang akan melalui jembatan ini. Maka orang yang mukmin yang taat dapatlah ia melalui jembatan itu dengan selamat. Adapun orang kafir dan orang munafik serta mukmin tetapi banyak maksiatnya tentulah mereka itu jatuh ke dalamnya. Tetapi bagi mukmin yang bermaksiat lamanya dalam neraka itu ialah menurut banyaknya dosa yang dilakukannya, kemudian pada saatnya ia akan masuk surga juga. Sedang orang kafir akan tetap di neraka selama-lamanya.

Surga dan Neraka

Surga ialah tempat kesenangan dan kenikmatan, di dalamnya ada semua barang yang menyenangkan hati, yang tiada mengecewakan. Dan barangsiapa yang masuk ke dalamnya, akan kekal selama-lama nya. Adapun neraka ialah gedung azab, gedung kesusahan dan kesakitan. Di dalamnya bermacam-macam siksa, seperti api yang panasnya luar biasa, binatang-binatang yang buas dan menerkam. Neraka adalah tempat Allah menyiksa orang-orang yang durhaka, sedang orang yang masuk di dalamnya ada yang kekal dan ada yang sementara dan akan keluar setelah cukup menjalani siksa. Orang-orang yang kekal di neraka ialah orang-orang yang kafir dan orang-orang musyrik, sesuai dengan firman Allah sebagai berikut :

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang kafir dari golongan Ahli Kitab, dan orang-orang musyrik, akan ditempatkan di dalam neraka jahanam, mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk." (QS Al-Bayyinah: 6)

Orang-orang yang tidak kekal di dalam neraka ialah orang mukmin yang bermaksiat, mereka akan keluar dari neraka setelah cukup menjalani siksanya. Surga dan neraka adalah hak yang telah ditetapkan Allah di dalam Al-Qur'an yang kita wajib mengimaninya, dan setiap orang tidak terlepas salah satu dari dua tempat itu. Karena surga dan neraka adalah tempat kembalinya makhluk, baik manusia atau jin.

Surga ada tujuh macam yaitu:

Surga Firdaus
Surga Ma'wa
Surga Khuldi
Surga Na'im
Surga Adnin
Surga Darussalam
Surga Darul Jahal

Neraka ada tujuh macam pula, yaitu :

Neraka Jahannam
Neraka Lazha'
Neraka Huthamah
Neraka Sa'ir
Neraka Saqar.
Neraka Jahim
Neraka Hawiyah

Hikmah Iman Kepada Hari Akhir

Ada beberapa hikmah tentang Iman kepada hari Akhir yang dapat kita petik diantaranya yaitu:

1. Dapat Mengimbangi Usaha Dunia dan Akhirat.

Karena seorang yang beriman senantiasa menghendaki kebahagiaan dunia dan kebahagiaan akhirat. Sebagaimana tercantum dalam Al-Qur'an:

Artinya: "Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka." (QS Al Baqarah : 201)

2. Harapan Memperoleh Keadilan Yang Hakiki

Keadilan di dunia adalah keadilan semu, keadilan yang tidak sebenarnya. Banyak orang yang benar masuk penjara, dan tidak sedikit orang yang jahat dan penuh kesalahan, tetapi bebas dari hukuman. Itulah diantara gambaran keadilan di dunia. Dengan adanya kehidupan di akhirat nanti semua orang akan mempertanggung jawabkan amal perbuatannya. Orang yang teraniaya akan melihat bahwa orang yang menzhaliminya tidak akan terlepas dari pengadilan Tuhan di akhirat kelak. Firman Allah dalam Surat At-Tin ayat 8:

Artinya: "Bukankah Allah, hakim yang paling adil." (QS At-Tin 8)

3. Mencegah Orang Berbuat Maksiat

Di hadapan Allah SWT tidak seorang pun yang dapat terlepas dari kewajiban mempertanggung jawabkan amal perbuatannya, maka dia akan menjauhkan diri dari perbuatan yang buruk dan cenderung untuk memperbanyak kebajikan. Firman Allah dalam surat Al-Qoriah ayat 6-9:

Artinya: "Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikannya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka tempatnya adalah neraka Hawiyah." (QS Al-Qoriah : 6-9)

Baca juga: Kumpulan Doa Sehari-hari Lengkap Dalam Bahasa Arab Latin dan Artinya

Demikianlah mengenai pengertian Iman kepada hari akhir dan hikmah beriman kepada hari akhir. Semoga apa yang sudah diuraikan diatas bisa bermanfaat.

Doa Harian Islami